nemu post di notes fb bagian bawah bawah yang udah entah kapan. jadi bakat galau ngalaynya udah dari SMP ternyata.
Kemelankolisan Anak Ingusan
Sekelumit rasa yang kau tanam di kelopak hati ini membesar, mekar, dan merekah dengan bantuan cahaya gemintang di bola matamu. Sulit rasanya menahan rasa ini tiap aku memandangmu. Silau. Silau dengan sinar kasih itu. Entah kenapa cahaya gemintang menyilaukan itu mendadak sirna, lenyap ditelan badai yang meluluhkan semuanya, saat kau melunyah harapanku yang luyak dan hanya sepercik, untuk bahagia bersamamu.
Jkt, 040209 21.11
Friday, April 19, 2013
Friday, April 12, 2013
last days
Beberapa bulan lalu memang gue pernah bilang, kalo gue capek
dan gue pengen semua ini cepet selesai. Gue pengen cepet-cepet lulus, diterima
di UGM, pindah untuk kuliah di Jogja, dan memulai hidup baru di sana. Entah kenapa
ada rasa pengen pindah ke tempat baru, di mana nggak ada orang yang bener-bener
kenal sama gue di sana dan memulai semuanya dari awal. Nggak ada rasa takut
kehilangan atau kangen temen lama.
Iya tapi itu beberapa bulan yang lalu. Ini H-3 UN. Hari rabu
kemarin adalah hari terakhir gue berada di sekolah untuk belajar secara resmi
dan formal, dengan artian gue pake seragam SMA, duduk di kursi menghadap meja
di dalam kelas, dan diajar sama bapak dan ibu ‘guru’. Sementara hari kamis
kemarin, gue dateng ke sekolah buat doa bersama. Setelah itu, Pensador kumpul
di tengah lapangan, dipimpin sama ketang dan waketang gue, sekali lagi buat doa
bersama dan saling minta maaf satu sama lain. Kayak lebaran.
Selesainya, kita foto-foto bareng, random aja siapa foto
sama siapa, geng siapa, clique siapa, ekskul apa, kelas mana, dsb dsb.
Askra yang ada di sekolah kumpul dan minta Sthira juga
kumpul. Mereka baris dalam 3 shaf, sementara Askra di hadapan mereka dengan 1
shaf. Kami bergantian ngomong panjang lebar yang intinya adalah kami minta
maaf. Gue ngomong, tapi setelah selesai gue nggak merasa puas atas apa yang
udah gue sampaikan ke mereka. Mungkin karena terlalu banyak hal yang mau gue
bilang sampe gue bingung sendiri. Habis itu kita push up satu seri, setelah
bubar barisan dan neriakin nama ‘Askra’ yang udah berbulan-bulan nggak gue
denger, kita salam-salaman, minta maaf, terus sesi wajib foto-foto.
Dan baru di waktu-waktu terakhir inilah gue mereasa, hey,
gue pasti akan kangen sama semua ini. Sama Sekolah ini, sama manusia-manusia
ini, sama seragam jelek ini, sama tempat-tempat ini, sama bercandaan-bercandaan bego, sama semua masalah dan
keletihan lebay, sama waktu-waktu labil dan galau, sama makanan kantin yang
ngebosenin, sama guru-guru yang suka rese….
Well, guys, wish us tons of luck for our very last exam on high school.
Pensador, Pensador, Pensador!!
Printscreen foto Pensador beserta caption, tags, dan likes-nya yang gue ambil dari Instagram Marvi. |
Subscribe to:
Posts (Atom)