Segalanya tak semudah yang telah diucapkan,
juga tak seindah yang pernah dijanjikan
Aku yang selalu berusaha meyakinkan,
tapi kemudian tak yakin
Salah besar, sayang
Jijik jika mengingat
Sepertinya yang terlontar janji kosong
Rasanya deja vu saat kutitipkan
seuntai tasbih kecil
Kuselipkan ke genggamanmu
Makin rindu rasanya
ketika ujung dagumu menyentuh pucuk kepala
Menegaskan guratan,
sepercik namun begitu indah
Jemari dingin meraba wajahku, memainkan rambutku
Sesuatu merenggut, menarikku menjauh
Mengikuti tatapan sepasang mata
Memandang lekat seuntai senyum berwarna putih
Mendahului ayunan langkah sepasang sepatu
terbungkus temali biru
Tapi kamu bilang aku wanita yang kuat
No comments:
Post a Comment