Euforia Kemenangan Nitrogen
PANGKALAN JATI – Nitrogen membabat habis Semur Jengkol dalam pertandingan mereka pada Pensador Cup, siang ini, di Bengkel Futsal Rinjani. Memang patut diakui, kelas ini memiliki armada pertahanan futsal yang kuat, ditambah lagi dua orang pemain baru, Rachino dan Imam.
Tidak seperti pertandingan Sword (classmeeting –red) empat bulan yang lalu, kali ini Nitrogen sama sekali tidak melakukan diving. Memang terlihat dua kali macan Nitrogen, Prayudha dan Marvi terlihat terbaring di lapangan karena terciderai lawan, tapi patut dipercaya bahwa kali itu memang bukan diving.
Awal pertandingan memang Nitrogen sempat tercampak 2-0, tetapi para supporter Nitrogen tetap tidak patah semangat, menyanyikan yel-yel dengan semangat ‘itu biasa, cuma hoki!’. Benar saja, setelah Marvi memasuki lapangan, keadaan langsung membaik menjadi 2-1. Sempat kebobolan sekali lagi 3-1, tapi para pasukan ngaso langsung menyamai kedudukan menjadi 3 sama, untuk seterusnya menjadi unggul 6-3. Peluit wasit pun berbunyi menandai selesainya babak pertama.
Memasuki babak kedua, kiper Ammarsha digantikan oleh Jelidun. Berbagai penyelamatan heroik terjadi olehnya. Satu kejadian paling menegangkan ketika SJC sempat membawa bola sampai ke depan gawang Nitrogen, bola ditepis oleh Jelidun tapi tetap berada di mulut gawang. Beberapa pasukan berjersey biru ini sempat terbaring di depan gawang memperebutkan bola dengan beberapa anggota SJC yang bahkan masih berdiri, tapi memang karena Dewi Fortuna sedang berada di pihak biru, maka bola menggelinding mejauhi gawang Nitrogen yang langsung diiringi sorak sorai para supporter Nitrogen yang juga berseragam biru di luar lapangan.
Sekali kacamata kiper Jelidun terhantam bola, dan langsung dilempar ke luar lapangan oleh sang pemiliknya. Sejenak para supporter merasa khawatir, karena minus Jelidun nampaknya cukup tebal (-_-). Tetapi ternyata kekhawatiran tersebut tidak beralasan, karena lagi-lagi berbagai penyelamatan heroik dapat dilancarkan olehnya bahkan tanpa kacamata.
Sekitar pertengahan babak kedua, Imam memasuki lapangan menggantikan Fadhil. Tak lama setelah ia masuk, pemain selebriti tak bersepatu ini dengan halus melancarkan salto cantiknya, yang diiringi sorak sorai ‘Imam ganteng’ oleh para supporter wanita yang histeris di luar lapangan.
Sampai akhir pertandingan, Nitrogen kebobolan dua kali lagi, tetapi tetap berhasil berkali-kali menjebol gawang SJ yang dijaga oleh Steven Rio. Skor akhir berubah menjadi 11-6, keunggulan tetap berada di pihak Nitrogen berkat kerjasama mereka yang kokoh.
“Kita sekarang udah tau banget kalo mainnya SJ itu menjatuhkan mental, tadi Esa (anggota SJ-red) di awal pertandingan sempat memanas-manasi kita, ‘mana nih nitrogen mainnya cuma segini?’ tapi kita udah gak emosi lagi mainnya, kita udah ngerti taktiknya, kita tetep santai mainnya gak kebawa emosi. Gantian tadi gue yang bilang ke dia ‘mana nih semur jengkol mainnya cuma segini?’ emosi kan dia mainnya?” ujar Marvi sambil tertawa usai pertandingan.
Kita memang patut berbangga hati atas pasukan berjeysey: Marvi, Prayudha, Eldo, Ammarsha, Fadli, Fadhil, Rachino, dan Imam. Tetapi kita harus tetap berharap semoga awak-awak Nitrogen tidak terlarut dalam euforia kemenangan Pensador Cup, karena masih ada pekerjaan rumah dari Bu Martha yang menanti. (alya)
No comments:
Post a Comment