Saturday, August 3, 2013

Terakhir

Rasanya indah sekali dulu, ketika betuknya hanya angan, seiring dengan munculnya semangat untuk menggapainya. Pada saat terwujud, tidak hanya indah, malahan terasa seperti dunia mencintaimu.

Sedetik dua detik. Perasaan lain merayap. Benar indahkah? Atau perlahan berubah menjadi mimpi buruk?

Aku tahu kamu tak mau pergi. Tapi tinggal bukanlah jawaban yang baik. Sanggupkah?

Jangan manja. Hidup itu dinamis. Kamu selalu bilang "move on!" ke temanmu yang sedang sedih. Sekarang rasakan sendiri 'move on' manismu itu.

Hei, lihat wajah burukmu di cermin. Dunia merindukan seuntai senyummu, senyum yang elok itu. Kembangkanlah, manis, walau hanya sedetik dua detik.

Berlumur perih, berlinangan tangis, tak sembuh bahkan oleh berpuluh pelukan dan rayuan. Terbayang rindu yang begitu mengerikan. Maka nikmatilah, manis, nikmatilah sedetik dua detik terakhirmu.

Buka tanganmu, lepaskan cengkeraman pada dunia. Biarkan ia pergi, biarkan menjauh. Memang semuanya terlalu indah buatmu, sampai kapanpun tak akan rela melepasnya.

Kenangan tak pernah berpaling darimu. Ia hanya diam di sudut, memberimu kesempatan untuk melanjutkan hidup. Pada saatnya nanti, ia akan kembali.

Balikkan badanmu, tutup matamu bila kau rasakan ada sesuatu yang mengalir dari sana. Teguhkan kakimu, langkahkan perlahan. Perlahan.

Memang, pergi adalah hal indah paling menyakitkan yang pernah ada.

No comments:

Post a Comment