Thursday, January 9, 2014

Semesta Bertelinga

Memang mengharukan dua insan yang saling merindukan
Saling mendoakan, meski tak sudi saling bertatapan

Kita pernah saling membenci, pernah juga saling memaki
Namun tidak demikian dalam lubuk hati
Jangan munafik, kita saling kehilangan
Saling mencari di sela kerjap angan

Aku selalu menanti datangnya hari ini
Walaupun tak sekalipun meyakini keberadaannya
Bagai bianglala seusai hujan
Ia ada, tapi tak di manapun

Teringat parasmu, seketika merindukan wajah itu menguntai senyum untukku
Serta sorot mata yang berceloteh riang, bercerita akan dunia hanya dengan kilas pandangan
Serta seringai yang manis, terasa meski tanpa kecupan

Walau seketika luruh memburam terhujan air mata
Ketika aku menangis berjanji pada semesta, apabila datang kesempatan kedua

Mengagumkan, betapa semesta memiliki telinga



nb: ceritanya tugas UAS

2 comments: