Sunday, October 13, 2013

Sekilas Pandangan Tentang Fast Food (suntingan) #BridgingCourse

Ketika mendengar kata ‘Fast Food’ biasanya yang terlintas di pikiran kita adalah makanan seperti burger, dan dengan otomatis kita tersugesti untuk membeli burger. Padahal toh kita tidak kenyang saat menyantap burger mahal itu. Pernah juga di Sabtu malam yang ramai, dengan begitu tiba tiba, terlintas di benak saya begitu nikmatnya lelehan keju yang ada di pinggiran pizza.

Suatu sore di kala mentari mulai terbenam, dengan sangat tiba-tiba terlintas di benak saya untuk menikmati nikmatnya ayam KFC, salah satu merek makanan Fast Food yang banyak digemari. Memang benar, fakta membuktikan bahwa ayam goreng KFC sangat digemari oleh anak-anak jaman sekarang. Bahkan yakiniku buatan mereka adalah makanan favorit saya. Strategi pemasaran Fried chicken di Indonesia memang sangat baik. Iklan ayam KFC yang besar-besaran, terlebih dengan menggandeng  Agnes Monica sebagai salah satu bintang mereka, selalu berhasil membuat saya ingin melahap TV. 

Kemarin siang pula saya makan kwetiaw goreng di Gelanggang Food Court. Memang sudah rahasia umum, bahwa peredaran Fast Food sangat berbanding terbalik dengan peredaran makanan tradisional. Di Jogjakarta sendiri, sudah banyak outlet-outlet yang menawarkan makanan cepat saji. Salah satu makanan cepat saji yang banyak digemari mahasiswa adalah Olive Chicken.

Makanan cepat saji saat ini mudah untuk dijumpai. Ada banyak restoran Fast Food yang murah dan enak di Indonesia, contohnya pizza, hot dog, burger, ayam fried chicken, sampai mie rebus. Memang, salah satu Fast Food  yang paling favorit di Indonesia adalah mie instan, misalnya Popmie, yang menjadi pilihan utama mahasiswa akhir bulan karena harganya murah. Indomie merupakan salah satu makanan favorit anak kos di akhir bulan atau ketika sedang dilanda kekeringan finansial.

Fast Food saat ini sudah tidak lagi menjadi sesuatu yang asing bagi masyarakat indonesia. Fast food sangat diminati oleh semua orang, dan cenderung oleh remaja dan anak-anak. Makanan cepat saji menjadi solusi utama untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari. Pada dasarnya, tuntutan semua harus serba cepat adalah salah satu faktor utama eksistensi Fast Food di duniaFast Food sudah  menjadi makanan alternatif dan tren sebagai alasan kesibukan, terutama mahasiswa. Makanan instant dan cepat saji adalah sasaran utama mereka. Tugas yang tidak sedikit, kegiatan di luar akademik, serta waktu yang tidak banyak menuntut mahasiswa sekarang untuk memakan makanan yang tidak membutuhkan waktu banyak

Makanan cepat saji saat ini menjadi pilihan utama bagi masyarakat indonesia, karena selain enak, harganya pun cukup terjangkau -- namun hanya bagi kalangan atas. Penyajian  Fast Food yang cepat dan menarik membuat orang-orang menyukai Fast Food. Karena hal-hal itulah Fast Food menjadi idola dan kian diminati oleh konsumen kelas tinggi dalam memilih makanan.

Namun lain lagi dari sudut pandang mahasiswa, Fast Food sangat tidak sehat untuk kesehatan badan dan ‘kesehatan dompet’. Tentu saja, apalagi bagi anak kos, harga Fast Food itu terbilang mahal. Selain itu bagi saya, Fast Food itu tipe makanan yang sudah tidak sehat, mahal pula

Fast food itu sendiri juga memiliki dampak negatif bagi kesehatan. Fast Food adalah makanan cepat saji yang diduga sangat tidak sehat jika terlalu sering dikonsumsi. Celakanya, tidak semua tahu apa akibat yang ditimbulkan dengan mengkonsumsi berlebihan dalam jangka waktu lama. Seringnya mengkonsumsi Fast Food menyebabkan tubuh rentan akan penyakit. Terlalu sering memakan makanan Fast Food dikhawatirkan membuat generasi muda menjadi lebih mudah terserang penyakit. Makanan cepat saji memang tidak membutuhkan waktu yang lama ketika kita memesannya, tapi makanan tersebut belum tentu diolah secara baik.

Maka dari itu, Fast Food memang sangat membantu karena penyajiannya yang cepat, namun sisi negatifnya adalah karena mereka cenderung lebih mahal dan kurang menyehatkan bagi tubuh. 

No comments:

Post a Comment