Friday, December 1, 2017

Hi, how are you? I am fine, thanks.

Aku tidak baik-baik saja. Itu jawabannya, kalau ada yang bertanya.
Mungkin aku pantasnya jadi pemain film, mungkin karena aku pintar berpura-pura dan membuat orang mengira persis seperti apa yang aku inginkan. Aku dramatis, dan sudah diakui sekitar empat dari lima orang, atau mungkin lebih. Yassss, I love drama.

Banyak hal yang terjadi belakangan ini, membuat aku berpikir dua kali bagian mana yang mesti aku ceritakan, dan bagian mana yang tidak; dan kepada siapa aku mesti cerita. Aku punya banyak teman dekat, tapi – tik tok – waktu lama-lama melaporkan siapa saja yang bisa tidak usah dipercaya.

Kupikir aku depresi, tapi mungkin kata itu terlalu kuat. Jadi tidak – aku tidak depresi. Mungkin sebagian temanku iya, tanpa mereka sadari. Aku beruntung nasibku masih agak sedikit cukup lebih lumayan baik dibanding mereka. Tapi aku bukannya depresi. Ini cuma – hmm, bagaimana istilahnya ya – shock, terkejut, kaget, tidak sesuai ekspektasi.

Aku tertawa dan bercanda dengan orang lain tiap hari, aku hang out hampir setiap hari, bahkan sampai hampir pagi kalau akhir pekan. Aku punya banyak orang yang bisa aku telepon begitu saja dan rela dengar keluhanku berjam-jam. Aku bahkan punya uang yang (rasanya lebih dari) cukup untuk beli hal-hal yang bisa membuat aku merasa baikan.

Tapi terus kenapa ada sesuatu yang masih terasa salah?

Jika seseorang bertanya “bagaimana cara mengatasi depresi” padaku, aku mungkin akan bilang “just literally go fuuuccckkk yourself.” Yep.

No. No, ternyata aku bilang kata-kata yang menghibur dan menyenangkan, seperti “take it easy,” “liburan,” “hang out,” “main.”

Orang itu bertanya pada orang yang mengatasi rasa stresnya dengan menyerah. 

Dia berharap aku bilang apa?





Dude, I gave up. I quit. I tell you once more: I quit.

No comments:

Post a Comment