Saturday, December 2, 2017

Fighter

Aku tidak ingat kapan pernah menyerah sebelum ini. Aku yakin aku pejuang. Aku selalu jadi pihak yang berusaha untuk berjuang.

Tapi tidak kali ini. Oh jadi begini rasanya.

Buruk.
Kalah.

I’m a quitter.
I’m a damn quitter.

Does it make me a loser?

If yes, ah, no wonder.

Aku pernah punya – katakanlah – pacar. Di satu titik, dia menyerah. Dia menyerah sama aku. Dia menyerah begitu saja, meninggalkan aku yang sedang berusaha sendirian. Rasanya seperti kamu sedang membuat rumah, menyusun tumpukan batu berdua. Dia merasa tidak kuat, dan bilang “maaf aku nggak kuat. Aku udahan ya.” Dan dia pergi, meninggalkan aku yang – obviously – ketiban batu bata yang runtuh lantaran dia pergi.

Aku tau rasanya jadi aku. Sakit. Iya sakit ketiban bebatuan begitu.

Tapi di bawah tumpukan batu itu, aku bisa sedikit senyum. Aku bangga bahwa aku bukan orang yang menyerah. Aku kuat untuk berjuang, dan semua yang terjadi di luar kendaliku. Aku lebih hebat daripada dia.

Tapi aku penasaran rasanya jadi dia. Apa dia merasa seburuk yang aku rasakan ketika aku menyerah? Apa dia merasa bersalah? Atau dia sempat merasa ragu “aku ambil keputusan benar atau enggak ya?”


Aku hanya penasaran.

1 comment:

  1. AnonymousJuly 09, 2021

    Hi, aku baru baca ini skrg. yap tulisan ini sudah 4 tahun lalu memamg. tapi seperti nya tulisan "kamu" disini, aku ngerasa itu adalah aku. im so sorry jika itu salah.
    So, aku jawab disini ya.
    Yes, aku sempat ragu utk keputusan itu.
    1 tahun belakang an ini terus terang, kenangan kita bersama dulu muncul lagi dikehidupan ku yg skrg, gua juga gatau kenapa dan ga minta.
    Mungkin dulu aku ambil keputusan yg salah, karena menyerah dengan mu tapi ada satu hal yg kamu harus tau, keputusan itu adalah salah satu keputusan terberat. kita salah paham. dan pada saat itu seperti yg kamu tau, aku harus segera cari pengganti mu karena kalau tdk seperti itu, aku ga akan bisa melupakan kamu.
    Ale sehat2, sukses selalu. Terimakasih dulu sudah mau menerima ku��
    Terakhir, Aku memang ga bisa melupakan kenangan kita. Biar menjadi Abadi utk selamanya.

    ReplyDelete